ANGGOTA Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ahmad Sahroni menuai sorotan setelah melontarkan pernyataan yang kontroversial. Anggota Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) mengatakan kritik yang meminta pembubaran DPR sebagai sesuatu yang berlebihan dan bahkan melabeli pihak yang menggaungkan wacana tersebut sebagai orang tolol.
“Apakah dengan membubarkan DPR emang meyakinkan masyarakat bisa menjalani proses pemerintahan sekarang ini, belum tentu,” ujar Sahroni usai kunjungan kerja di Sumatera Utara, Jumat, 22 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Ia menambahkan kritik sah-sah saja, namun meminta agar tidak sampai mencaci maki. Pernyataan tersebut kemudian ramai diperbincangkan di media sosial X dan menjadikan nama Ahmad Sahroni trending.
Sahroni kemudian mengunggah satu foto di akun Instagram pribadinya @ahmadsahroni88. Foto yang diunggah menampilkan gambar sosok pria mengenakan topeng anonim dengan teks narasi "Makin banyak orang tolol yang bangga akan ketololannya."
Pernyataan Sahroni menuai protes dari masyarakat. Massa marah atas pernyataan tersebut. Massa kemudian menggeruduk rumah Sahroni di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu sore, 30 Agustus 2025. Rumah politikus Partai NasDem itu tampak rusak akibat dilempari benda berat oleh ratusan massa.
Fraksi Partai Nasdem kemudian memutasi Sahroni dari posisi Wakil Ketua Komisi III DPR 2024-2029. Kini, ia tercatat sebagai anggota Komisi I DPR.
Mengacu laman mpr.go.id, Sahroni memulai karir sebagai sopir di PT Niaga Gemilang Samudra pada 1998. Setahun berikutnya, ia menjadi sopir di PT Millenium Inti Samudra. Di perusahaan itu, Sahroni meniti karir hingga menjabat sebagai Direktur Operasional pada 2002.
Kemudian selama periode 2003-2008, Sahroni tercatat menjabat sebagai direktur utama di beberapa perusahaan; yaitu di PT Sagakos Intec, PT Ekasamudra Lima, dan PT Ruwanda Satya Abadi.
Sahroni kemudian memulai karir politiknya pada 2014 dengan menjadi anggota DPR dari Fraksi Partai NasDem. Pada 2019, dia menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Sahroni juga pernah menjadi Ketua Pelaksanaan Formula E pada 2021.
Sementara itu, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Sahroni tercatat pernah melaporkan kekayaannya sebanyak sembilan kali sejak 2014. Pada tahun itu, kekayaannya berjumlah Rp 2,86 miliar. Sedangkan dalam LHKPN 2024, kekayaan Sahroni tercatat sebesar Rp 328,9 miliar.
Berdasarkan LHKPN 2024, Sahroni memiliki aset tanah dan bangunan dengan nilai total mencapai Rp 139,5 miliar. Jumlah ini terdiri dari 19 aset tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta serta Badung, Bali.
Sahroni juga memiliki aset kendaraan dengan total nilai Rp 38,1 miliar. Aset kendaraan tersebut terdiri dari 28 kendaraan baik mobil maupun motor. Beberapa kendaraan yang dimilikinya adalah mobil Ferrari, mobil Porsche, mobil Tesla X75D, dan motor Harley Davidson Road Glide.
Sahroni juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 107,7 miliar; surat berharga senilai Rp 60 juta; serta kas dan setara kas senilai Rp 78,3 miliar. Adapun utang yang dimiliki Sahroni tercatat sebesar Rp 34,9 miliar.
Anastasya Lavenia Yudi dan Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Cita-cita Kandas Affan Kurniawan