Jakarta (ANTARA) - Ganda putri Indonesia Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, menyiapkan strategi khusus terkait kondisi angin di lapangan menjelang laga babak 16 besar Kejuaraan Dunia BWF 2025 melawan pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
Kedua pasangan dijadwalkan saling berhadapan pada babak ketiga di Adidas Arena, Paris, Prancis, nanti malam.
“Kami sudah tiga kali bertemu dan selalu rubber game. Kami sama-sama tahu cara bermain. Jadi harus lebih siap, fokus, dan siap capek pastinya,” ujar Fadia dalam keterangan resmi PBSI, Kamis.
Baca juga: Fadia/Lanny fokus ke Kejuaraan Dunia 2025 sebelum dirombak
Sejauh ini, Fadia/Lanny sekali mengantongi kemenangan atas Pearly/Thinaah, tepatnya pada pertemuan pertama di Super 1000 Malaysia Open 2025 dengan skor 19-21, 21-14, 21-13.
Pada dua laga terakhir, pasangan Merah Putih itu menelan kekalahan, termasuk dalam Super 1000 Indonesia Open 2025. Kala itu Lanny/Fadia kalah dengan skor 21-18, 16-21, 17-21.
Selain itu, Fadia juga mengungkapkan pentingnya membaca kondisi lapangan, terutama saat bermain dalam posisi menang atau kalah angin.
“Kami harus waspada mau main seperti apa di posisi menang angin dan kalah angin,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Jafar/Felisha akhiri perlawanan ganda Serbia di babak 32 besar
Lanny/Fadia melangkah ke babak ketiga Kejuaraan Dunia BWF 2025 setelah mengalahkan wakil tuan rumah Tea Margueritte/ Flavie Vallet dengan skor 21-13, 21-12.
“Dari awal kami sudah tahu mau bermain seperti apa, tapi memang perlu beradaptasi dengan keadaan angin di lapangan dan juga bola yang lebih kencang dibandingkan saat latihan,” kata Lanny.
Menurutnya, penyesuaian pada gim pertama lebih difokuskan untuk menemukan ritme pukulan agar bisa lebih nyaman mengendalikan permainan.
Sedangkan Pearly/Thinaah yang berstatus sebagai unggulan kedua pada laga sebelumnya menyingkirkan pasangan asal Hong Kong Lui Lok Lok/Tsang Hiu Yan dua gim langsung 21-17, 21-14.
Baca juga: Putri KW susul Grego ke babak 16 besar Kejuaraan Dunia 2025
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.