KEPALA Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan situasi nasional secara umum sudah membaik setelah demonstrasi berhari-hari berujung ricuh. Adapun memasuki pekan pertama September, Jakarta tampak lengang lantaran adanya imbauan kerja dari rumah atau work from home dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa sekolah. “(Situasi nasional) bagus, kan, malam lancar semua,” ujar Maruli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin, 1 September 2025.
Ia menegaskan kondisi di Jakarta setelah gelombang demonstrasi besar-besaran sepekan terakhir sudah kondusif. “Saya pikir sudah nggak ada masalah, mudah-mudahan,” ucap dia.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Jakarta sejak Senin, 25 Agustus 2025, mulanya menyasar parlemen. Massa aksi menuntut transparansi dan pemangkasan tunjangan anggota DPR.
Pada Kamis, 28 Agustus 2025, kelompok buruh juga menggelar aksi di kompleks parlemen. Tapi mereka membubarkan diri pada Kamis siang. Setelah itu, gelombang massa dari mahasiswa dan massa berseragam sekolah berdatangan ke sekitar gedung DPR.
Malam harinya, demonstrasi menjalar ke kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat. Unjuk rasa kemudian berubah menjadi kemarahan warga terhadap kepolisian. Pada Kamis malam, seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan, 21 tahun, tewas akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) Brigade Mobil atau Brimob.
Kematian Affan memicu demonstrasi lanjutan di beberapa titik di Jakarta, termasuk di DPR. Hingga Sabtu petang, 30 Agustus 2025, massa masih bertahan di depan gerbang DPR. Aparat keamanan memukul mundur dengan menembakkan gas air mata ke arah demonstran.
Kemudian pada Ahad pagi, 31 Agustus 2025, kepolisian membarikade depan gedung DPR. Puluhan polisi dengan tameng besi memagari akses jalan menuju arah Slipi tersebut. Di dalam area pembatas itu, puluhan polisi dan tentara berjaga di depan gedung DPR meski tidak ada satu pun massa.
Hari ini, Senin, 1 September 2025, kompleks parlemen masih dijaga polisi dan TNI. Jenderal Maruli Simanjuntak membenarkan anggotanya masih diturunkan untuk berjaga. “Ada (penjagaan TNI). Kan ada 500 orang dari awal. Semua lengkap,” kata dia.