Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda bertanya, “Apakah telur rebus yang saya makan sudah cukup aman dari bakteri berbahaya?” Tidak semua telur yang tampak bersih terbebas dari ancaman Salmonella. Bakteri ini menjadi salah satu penyebab terjadinya infeksi usus serius, bahkan tipes.
Biasanya, orang yang mengalami keracunan telur akan merasakan sejumlah gejala, mulai dari mual, sakit perut sampai diare parah. Namun begitu, terdapat fakta mengejutkan tentang bakteri ini, di mana salah satu penyebab kontaminasi juga dimungkinkan terjadi saat telur masih di dalam ovarium ayam. Artinya, Anda harus memperhatikan cara merebus telur yang bisa mematikan potensi kontaminasi dengan bakteri berbahaya tersebut.
Lantas, berapa lama sebenarnya yang dibutuhkan untuk menyingkirkan Salmonella dari sebutir telur? Dan apakah telur setengah matang masih aman dikonsumsi? Agar tahu jawabannya, simak informasi berikut, dirangkum Heath Liputan6, Rabu (3/9).
1. Rebus Telur Minimal 15 Menit Agar Salmonella Mati Total
Salmonella adalah bakteri yang sensitif terhadap panas, sehingga perlu waktu belasan menit saja untuk membebaskan telur dari salmonela. Merujuk studi oleh Titi Nur Rahayu & Shofia Hanifa dari Universitas Terbuka Jakarta berjudul "Potensi Cangkang Telur Sebagai Sumber Kalsium Dengan Pendekatan Pengaruh Sterilisasi Dengan Perebusan Terhadap Kadar Kalsium Salmonella sp", disebutkan bahwa perebusan dengan suhu lebih dari 65,56°C selama 15–20 menit efektif membunuh Salmonella sp yang terdapat di cangkang maupun isi telur.
Menurut Titi Nur Rahayu, suhu dan durasi tersebut sudah cukup untuk menurunkan populasi Salmonella hingga tak terdeteksi.
"Salmonella dapat hidup antara suhu 6,70 C - 450 C, berhenti berkembang biak pada suhu 50C, sedangkan pada suhu 550C masih dapat hidup selama 1jam dan pada suhu 600C selama 15-20 menit," tulisnya, sebagaimana dikutip Liputan6.
2. Telur Setengah Matang Bisa Masih Mengandung Salmonella
Menurut laman Hello Sehat, telur setengah matang atau mentah masih sangat berisiko mengandung bakteri Salmonella. Meskipun terlihat matang di bagian putihnya, bagian kuningnya bisa jadi belum mencapai suhu yang cukup untuk membunuh bakteri.
Risikonya meningkat saat:
- Mengonsumsi telur setengah matang dalam saus, salad, atau adonan kue mentah.
- Telur tidak dicuci dengan benar sebelumnya.
- Disimpan di suhu ruangan lebih dari dua jam.
3. Konsumsi Telur Terkontaminasi Salmonella Bisa Picu Peradangan Usus Hingga Tipes
Dikutip dari situs Hello Sehat, salmonella bukan sekadar menyebabkan diare biasa. Jika masuk ke dalam tubuh, bakteri ini bisa menimbulkan beberapa penyakit yang berpotensi merepotkan dan menyebabkan nyeri tak tertahan seperti:
- Demam tinggi (di atas 39°C)
- Kram perut hebat akibat peradangan usus
- Diare hebat
- Muntah yang tak kunjung reda
- Dehidrasi berat
- Gejala dapat muncul dalam 6 jam hingga 6 hari setelah konsumsi.
Dalam kasus berat, Salmonella bisa masuk ke aliran darah dan memicu komplikasi serius seperti radang usus, infeksi sistemik, hingga tipes. Resiko akan semakin besar bagi orang lanjut usia, orang dengan imun lemah dan anak-anak.
4. Cara Salmonella Bisa Masuk ke Dalam Telur
Proses kontaminasi Salmonella bisa terjadi bahkan sebelum cangkang terbentuk. Telur dapat terkontaminasi melalui dua jalur utama:
a. Kontaminasi Internal
- Terjadi saat telur masih dalam ovarium ayam.
- Bakteri terbawa dari saluran reproduksi langsung ke dalam isi telur.
b. Kontaminasi Eksternal
Merujuk situs kesehatan milik pemerintah South Autralia, Setelah keluar, telur bisa terkena kotoran ayam mengandung Salmonella. Bakteri masuk melalui pori-pori mikro di cangkang, terutama jika:
- Cangkang retak
- Kotor atau berlendir
- Pori-pori besar
"Salmonella dapat berkembang biak dengan cepat. Hal ini dapat terjadi jika terdapat retakan pada cangkang yang terlalu kecil untuk dilihat," tulis laman kesehatan pemerintah Australia.
5. Ciri-Ciri Telur Terkontaminasi Salmonella
Salmonella tidak menimbulkan perubahan warna, bau, atau tekstur pada telur, sehingga mustahil dikenali tanpa alat laboratorium.
Namun, Anda bisa menghindari telur berisiko dengan ciri fisik berikut:
- Cangkang retak atau pecah
- Cangkang kotor, berlendir, atau masih tertutup kotoran ayam
- Pori-pori besar
- Cangkang terlalu tipis atau rapuh
Hindari konsumsi telur dengan karakteristik di atas, terutama bila akan dimakan setengah matang.
6. Cara Mencegah Infeksi Salmonella dari Telur (Checklist Praktis)
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah langkah-langkah efektif agar telur yang Anda konsumsi aman dari Salmonella:
Saat Membeli:
- Pilih telur dengan cangkang utuh, bersih, dan tanpa retakan.
- Ambil telur yang disimpan di lemari pendingin.
Saat Memasak:
- Rebus telur minimal 15 menit.
- Jangan konsumsi telur mentah atau setengah matang.
- Bersihkan alat masak yang bersentuhan dengan telur mentah.
Saat Menyimpan:
- Simpan telur mentah di kulkas, maksimal 3 minggu.
- Telur rebus bertahan maksimal 7 hari dalam lemari es.
- Jangan biarkan telur matang berada di suhu ruang lebih dari 2 jam.
People Also Ask
1. Apakah telur mentah aman dimakan jika segar?
Tidak. Kesegaran tidak menjamin bebas Salmonella. Telur harus dimasak minimal 72°C.
2. Apa tanda telur terkontaminasi Salmonella?
Tidak ada tanda visual. Perlu uji lab. Hindari telur dengan cangkang kotor, retak, atau berlendir.
3. Bisakah Salmonella mati jika direbus sebentar?
Belum tentu. Perlu minimal 15 menit perebusan di suhu mendidih untuk hasil maksimal.
4. Apakah semua telur mengandung Salmonella?
&...