
PARA perempuan pendiri startup atau perusahaan rintisan di Tanah Air didorong untu terus melaju hingga ke pasar global. Deretan perusahaan rintisan yang didirikan dan dikembangkan oleh para perempuan Indonesia diharapkan mampu memadukan inovasi dengan manfaat bagi masyarakat.
Hal itu diungkapkan oleh Head of Aurora Tech Award, Isabella Ghassemi Smith. Ia mengatakan, keterlibatan perempuan Indonesia di bidang startup saat ini sudah semakin meningkat. Mereka diharapkan dapat terus melakukan inovasi, meluaskan jejaring, dan memanfaatkan berbagai kesempatan agar perusahaannya bisa tembus ke pasar global.
Isabella mengatakan, kesempatan tersebut salah satunya dapat dicapai melalui ajang Aurora Tech Award. Ia mengatakan ajang ini sebelumnya berhasil menghadirkan para pendiri perempuan dari berbagai penjuru dunia yang menampilkan beragam inovasi kreatif dan berdampak. Tidak hanya menjadi panggung apresiasi bagi perempuan inovator, tetapi menjadi sarana penting untuk memperluas jejaring profesional berskala internasional, mempertemukan peserta dengan rekan sesama inovator, investor, hingga perusahaan global terkemuka.
"Kami memberikan dukungan berupa pendanaan, akses ke investor, jaringan global, dan berbagai bantuan untuk mengembangkan bisnis yang bisa membentuk masa depan industri," katanya, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, (27/8).
Tahun ini terdapat 2.018 pendaftar dari 116 negara dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Para finalis tahun lalu berasal dari berbagai kawasan, termasuk MENA, LATAM, Asia Tengah, dan APAC, membawa ide-ide segar dari beragam sektor teknologi seperti health tech, AI, fintech, edtech, agrotech, dan lainnya.
"Didirikan oleh inDrive pada 2021, Aurora Tech Award mendukung startup yang dipimpin perempuan dan memadukan inovasi dengan manfaat bagi masyarakat. Selama perjalanannya, penghargaan ini telah menjadi wadah penting untuk mengangkat suara perempuan di dunia teknologi yang selama ini minim mendapatkan sorotan," katanya.
Rangkaian untuk 2026
Aurora Tech Award resmi membuka pendaftaran kembali untuk edisi 2026, Rangkaian Aurora Tech Award 2026 akan dimulai dengan pengumuman 100 besar (quarterfinalist) pada 8 Desember 2025, disusul awal 2026 dengan pengumuman 30 besar (semifinalist) dan para finalis. Finalis terpilih akan mengikuti program mentorship eksklusif pada Februari hingga Maret 2026, mendapatkan pembinaan intensif dari pakar industri dan investor terkemuka untuk mempersiapkan langkah berikutnya dalam mengembangkan bisnis. Puncak acara akan digelar pada Maret hingga April 2026, menjadi ajang penentuan pemenang sekaligus perayaan inovasi perempuan di dunia teknologi.
Para finalis dan pemenang akan dinilai berdasarkan tingkat inovasi, potensi pengembangan, serta dampak sosial dari startup mereka, oleh dewan juri yang terdiri dari investor dan ahli industri. Tiga pemenang akan membawa pulang hadiah berupa uang tunai, diantaranya Juara 1 sebesar USD50 ribu Juara 2 sebesar USD20 ribu dan Juara 3 sebesar USD15 ribu. Tak hanya itu, seluruh finalis juga akan mendapatkan akses ke jaringan investor dan mitra strategis, dukungan mentoring dari tim global inDrive, serta berbagai sumber daya untuk membantu mereka memperluas jangkauan bisnis hingga ke pasar internasional.
"Perempuan Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk menciptakan inovasi yang mampu bersaing ditingkat global. Ini adalah panggung tepat untuk menunjukkan ide-ide brilian dan dampak positif yang telah Anda ciptakan. Kami mengajak para pendiri startup perempuan di Indonesia untuk berani tampil, berbagi visi, dan memanfaatkan kesempatan ini untuk membuka akses ke jaringan internasional, program mentorship, dan dukungan strategis yang dapat membawa bisnis Anda ke level berikutnya," kata Communication Manager inDrive Indonesia, Wahyu Ramadhan.
Wahyu menjelaskan, pendaftaran Aurora Tech Award 2026 resmi dibuka mulai 12 Agustus hingga 12 November 2025 melalui situs www.auroratechaward.com. Kompetisi internasional ini terbuka bagi startup yang didirikan atau ikut didirikan dan dipimpin oleh perempuan, berusia maksimal lima tahun, memiliki prototype, MVP, atau klien awal, berada di tahap pendanaan pre-seed atau seed, serta memiliki total pendanaan tidak lebih dari USD 6 juta. (H-3)