Mexico City (ANTARA) - Meksiko menentang segala bentuk campur tangan asing dalam urusan internal Venezuela dan akan selalu menjunjung tinggi prinsip non-intervensi, demikian disampaikan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum di Mexico City, Selasa.
Pernyataan Sheinbaum itu terkait dengan pernyataan Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Senin (25/8) yang mengatakan bahwa Venezuela memobilisasi seluruh kekuatan nasionalnya sebagai tanggapan atas adanya aktivitas ancaman AS terhadap keamanan nasional dan regional.
"Anda boleh setuju atau tidak setuju dengan pemerintah mana pun, tetapi kami tidak akan pernah mendukung intervensi pemerintah asing di negara berdaulat," kata Sheinbaum dalam acara konferensi pers .
"Dan saya ulangi: ini bukan hanya keyakinan pribadi kami, tetapi juga karena ini seharusnya menjadi posisi setiap presiden Meksiko, karena hal ini tercantum dalam konstitusi," tambahnya.
Ia mencatat bahwa kebijakan luar negeri Meksiko didasarkan pada penghormatan terhadap hak rakyat untuk menentukan nasib sendiri dan menolak segala bentuk campur tangan.
Sebelumnya pada Februari, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengumumkan bahwa Washington telah menetapkan sejumlah kartel narkoba sebagai organisasi teroris global.
Baca juga: Respons ancaman AS, Venezuela putuskan kerahkan 4,5 juta milisi
Selanjutnya, Cartel de los Soles dari Venezuela ditambahkan ke dalam daftar tersebut pada akhir Juli lalu.
Pada 19 Agustus, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump siap menggunakan "setiap elemen kekuatan Amerika" untuk memerangi perdagangan narkoba, tanpa mengesampingkan kemungkinan operasi militer di Venezuela.
Kemudian, sejumlah media melaporkan dengan mengutip sumber-sumber di pemerintahan Trump, bahwa Washington mengerahkan setidaknya tiga kapal perang yang membawa lebih dari 4.000 marinir dan pelaut ke perairan lepas Amerika Latin dan Karibia untuk melawan kartel narkoba.
Ketegangan antara Washington dan Caracas meningkat pada awal Agustus setelah Jaksa Agung AS Pam Bondi menawarkan hadiah 50 juta dolar AS (sekitar Rp816 juta) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Presiden Maduro.
Pemerintahan AS telah menuding bahwa Maduro memimpin Cartel de los Soles.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA
Baca juga: Venezuela kritik pemisahan keluarga migran oleh otoritas AS
Baca juga: 203 migran Venezuela dipulangkan dari AS lewat program resmi
Baca juga: Menlu RI-Dubes Venezuela bahas penguatan hubungan kedua negara
Penerjemah: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.